Selamat Datang di Daniel's Blog

Rabu, 07 Januari 2015

Lika-Liku Meraih Masa Depan

        Bulan Mei 2014 adalah masa-masa yang menegangkan bagi siswa kelas 12 SMA di seluruh Indonesia, saat itu aku sendiri sudah melaksanakan Ujian Nasional (Unas) dan telah keluar hasilnya pada pertengahan Mei, dan lumayan menurutku. Namun saat-saat yang menegangkan yang sesungguhnya datang yaitu saat siswa telah lulus dan dihadapkan dua pilihan, Kuliah atau kerja? Yaps. Ada sebagian dr temanku yang memilih untuk  bekerja dan sebagian besar lagi memilih untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi yaitu bangku perkuliahan, banyak dari teman-temanku yang di terima di PTN, seperti Unair, Unesa, UB, ITS dsb, yang di kedinasan pun juga banyak seperti STIS, Poltekkes, STAN, dsb. Dan saat bulan tersebut aku mendaftarkan diri ke Akademi Kepolisian (Akpol) yang menurutku itu adalah sebuah impian untuk cita-citaku dan hasrat masuk situ juga besar, kata kebanyakan orang jika bisa masuk disitu pasti keliatan gagah, keren dan berwibawa karena di cetak menjadi calon pemimpin di instansi kepolisian. Ku ikuti proses demi proses dr seleksi administrasi hingga tes-tes lainnya, yang pada akhirnya aku jatuh atau gagal di tes kesehatan 2, padahal aku telah melewati tes tahap 1 yaitu kesehatan luar, tes tahap 2 (psikotest), dan tes akademik yang dr 800 peserta diambil 75 peserta berdasarkan ranking paralel atas dasar hasil nilai dari tes akademik, namun pada tes kesehatan tahap 2 ternyata aku gagal, mungkin tempatnya bukan disitu dan belum rejekinya. Pikirku saat itu”.  
       Saat paginya sebelum pengumuman tes kesehatan tahap 2, aku mengikuti tes SBMPTN di Stikom Surabaya, dan pada saat pengumuman yaitu tanggal 16 juni, tak disangka aku dinyatakan diterima di PTN yaitu Universitas Jember jurusan Teknik Pertanian yang merupakan pilihan ketiga dari tiga pilihan yang kupilih. Di Jember sempat kuliah hampir sebulan, saat itu ku ikuti kegiatan ospek dan kegiatan kuliah disana. Tiba-tiba tanggal 3 September sekitar pukul 19.30 WIB pengumuman STAN telah diumumkan di website dan alangkah kagetnya saat namaku terdaftar di pengumuman tersebut alias di terima di STAN. Pada pengumuman tersebut sempat membuatku terkejut senang dan bimbang karena penempatannya di Balikpapan, aku sempat memikirkan orang tuaku sejenak, karena lokasi pendidikan yang jauh jaraknya dari tanah kelahiran. Dan dengan berdiskusi dengan orang tua tentang hal tersebut akhirnya dapat didapatkan suatu kesimpulan aku harus merantau ke Balikapapan, Kalimantan Timur, artinya orang tua mendukung demi masa depanku. Hatiku pun berdebar karena sebagian mimpiku  udah tercapai yaitu masuk STAN yang notabene di isi oleh anak-anak pejuang dan katanya banyak anak-anak pintar yang masuk situ, walaupun juga tidak sedikit anak yang beruntung. Berdasarkan data penerimaan mahasiswa STAN 2014, jumlah pendaftar mencapai sekitar 103 ribu orang dan yang lolos sampai tahap akhir sekitar 4454, bayangkan keketatannya 4% sekian. Saat meluncur dengan pesawat ke Pulau Borneo, hatiku cukup berdebar karena bisa bersanding dengan teman-teman lainnya yang notabene anak-anak pilihan karena bisa lolos seleksi USM STAN yang menjatuhkan banyak peserta. Saat di pesawat, baru pertama kali ini aku merasakan serunya naik pesawat, bisa merasakan saat-saat takeoff nya, dan melihat view yang indah saat pesawat sudah berada di atas ketinggian tertentu, dan aku juga bisa melihat awan- awan yang seperti kapas nan indah berkumpul dan berjejeran di hamparan langit di alam semesta ini. Mendarat,  dan sampai di East Borneo, yang merupakan tempat pendidikanku selama setahun ke depan bersama teman-teman yang lainnya. Aku bersyukur kepada Tuhan atas karunia dan anugerah-Nya aku bisa berdiri di tempat ini dengan penuh keteguhan dan keinginan agar sukses di dalam studiku untuk masa depan yang lebih tertata lagi. Balikpapan, East Borneo akan menjadi saksi bisuku selama satu tahun untuk dididik dan dilatih menjadi calon pegawai atau abdi negara di lingkungan Kementerian Keuangan. Maka dari itu ku haturkan Segala terima kasih dan ucapan syukurku hanya kepada-Nya semata. Aku haturkan Terima kasih kepada Tuhan karena atas segala bimbingan-Nya yang menjadikan aku seperti sekarang ini, ku ingin tetap semangat dan optimis dalam menantang visi ke depan dan menjadi pribadi yang bisa berguna bagi nusa, bangsa dan sesama.