Bulan Mei 2014 adalah masa-masa yang
menegangkan bagi siswa kelas 12 SMA di seluruh Indonesia, saat itu aku sendiri
sudah melaksanakan Ujian Nasional (Unas) dan telah keluar hasilnya pada
pertengahan Mei, dan lumayan menurutku. Namun saat-saat yang menegangkan yang
sesungguhnya datang yaitu saat siswa telah lulus dan dihadapkan dua pilihan,
Kuliah atau kerja? Yaps. Ada sebagian dr temanku yang memilih untuk bekerja dan sebagian besar lagi memilih untuk
melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi yaitu bangku perkuliahan, banyak
dari teman-temanku yang di terima di PTN, seperti Unair, Unesa, UB, ITS dsb,
yang di kedinasan pun juga banyak seperti STIS, Poltekkes, STAN, dsb. Dan saat
bulan tersebut aku mendaftarkan diri ke Akademi Kepolisian (Akpol) yang
menurutku itu adalah sebuah impian untuk cita-citaku dan hasrat masuk situ juga
besar, kata kebanyakan orang jika bisa masuk disitu pasti keliatan gagah, keren
dan berwibawa karena di cetak menjadi calon pemimpin di instansi kepolisian. Ku
ikuti proses demi proses dr seleksi administrasi hingga tes-tes lainnya, yang
pada akhirnya aku jatuh atau gagal di tes kesehatan 2, padahal aku telah
melewati tes tahap 1 yaitu kesehatan luar, tes tahap 2 (psikotest), dan tes
akademik yang dr 800 peserta diambil 75 peserta berdasarkan ranking paralel
atas dasar hasil nilai dari tes akademik, namun pada tes kesehatan tahap 2
ternyata aku gagal, mungkin tempatnya bukan disitu dan belum rejekinya. Pikirku
saat itu”.
Saat paginya sebelum pengumuman
tes kesehatan tahap 2, aku mengikuti tes SBMPTN di Stikom Surabaya, dan pada
saat pengumuman yaitu tanggal 16 juni, tak disangka aku dinyatakan diterima di
PTN yaitu Universitas Jember jurusan Teknik Pertanian yang merupakan pilihan
ketiga dari tiga pilihan yang kupilih. Di Jember sempat kuliah hampir sebulan,
saat itu ku ikuti kegiatan ospek dan kegiatan kuliah disana. Tiba-tiba tanggal
3 September sekitar pukul 19.30 WIB pengumuman STAN telah diumumkan di website
dan alangkah kagetnya saat namaku terdaftar di pengumuman tersebut alias di
terima di STAN. Pada pengumuman tersebut sempat membuatku terkejut senang dan
bimbang karena penempatannya di Balikpapan, aku sempat memikirkan orang tuaku
sejenak, karena lokasi pendidikan yang jauh jaraknya dari tanah kelahiran. Dan
dengan berdiskusi dengan orang tua tentang hal tersebut akhirnya dapat
didapatkan suatu kesimpulan aku harus merantau ke Balikapapan, Kalimantan Timur,
artinya orang tua mendukung demi masa depanku. Hatiku pun berdebar karena
sebagian mimpiku udah tercapai yaitu
masuk STAN yang notabene di isi oleh anak-anak pejuang dan katanya banyak
anak-anak pintar yang masuk situ, walaupun juga tidak sedikit anak yang beruntung.
Berdasarkan data penerimaan mahasiswa STAN 2014, jumlah pendaftar mencapai
sekitar 103 ribu orang dan yang lolos sampai tahap akhir sekitar 4454, bayangkan
keketatannya 4% sekian. Saat meluncur dengan pesawat ke Pulau Borneo, hatiku
cukup berdebar karena bisa bersanding dengan teman-teman lainnya yang notabene
anak-anak pilihan karena bisa lolos seleksi USM STAN yang menjatuhkan banyak
peserta. Saat di pesawat, baru pertama kali ini aku merasakan serunya naik
pesawat, bisa merasakan saat-saat takeoff nya, dan melihat view yang indah
saat pesawat sudah berada di atas ketinggian tertentu, dan aku juga bisa
melihat awan- awan yang seperti kapas nan indah berkumpul dan berjejeran di
hamparan langit di alam semesta ini. Mendarat, dan sampai di East Borneo, yang merupakan
tempat pendidikanku selama setahun ke depan bersama teman-teman yang lainnya.
Aku bersyukur kepada Tuhan atas karunia dan anugerah-Nya aku bisa berdiri di tempat
ini dengan penuh keteguhan dan keinginan agar sukses di dalam studiku untuk
masa depan yang lebih tertata lagi. Balikpapan, East Borneo akan menjadi saksi
bisuku selama satu tahun untuk dididik dan dilatih menjadi calon pegawai atau
abdi negara di lingkungan Kementerian Keuangan. Maka dari itu ku haturkan
Segala terima kasih dan ucapan syukurku hanya kepada-Nya semata. Aku haturkan
Terima kasih kepada Tuhan karena atas segala bimbingan-Nya yang menjadikan aku seperti
sekarang ini, ku ingin tetap semangat dan optimis dalam menantang visi ke depan dan menjadi pribadi yang bisa berguna bagi nusa, bangsa dan sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar