Selamat Datang di Daniel's Blog

Selasa, 04 November 2014

Mekanisme Pembayaran (1)

1. Metode Pembayaran Non Letter of Credit 

    Dalam pelaksanaan mekanisme pembayaran transaksi perdagangan internasional, secara umum di bedakan menjadi 2 metode, yaitu denganmetode non letter of credit dan metode  letter of credit.

Advance Payment (Pembayaran Dimuka) 

Dalam metode ini, pembeli terlebih dahulu melakukan pembayaran baik sebagian atau seluruhnya, sebelum barang yang dipesan dikapalkan oleh penjual. Pembayaran dapat dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan atau menunggu kepastian bahwa barang telah dikapalkan oleh eksportir.
       Kondisi pembayaran dengan cara ini dilakukan ketika posisi tawar menawar lebih besar dibandingkan posisi pembeli, atau dengan kata lain pembeli sangat membutuhkan barang yang dipesan. kondisi lainnya yaitu ketika eksportir belum mngenal importir dengan baik atau bonafiditas importir diragukan oleh eksportir.
Pada umumnya metode ini dilakukan untuk jumlah transaksi perdagangan yang nilainya tidak terlalu besar.
Kelemahan metode ini:
-Posisi importir sangat lemah dan akan menanggung biaya kapital untuk modal yang ditanam dalam bentuk barang yang dipesan.
-Importir hrus menanggung beberapa resiko, yaitu resiko tidak sesuainya barang yang dipesan, keterlambatan barang, dan yang lebih parah adalah resiko kerugian akibat eksportir yang tidak jujur.

Beberapa Instrumen Pembayaran yang dapat digunakan:

  • Wesel atas unjuk (sight draft)

yaitu sejenis surat perintah yang dibuat oleh bank domestik yang ditujukan kepada bank koresponden di negara penjual untuk membayar sejumlah uang tertentu sebagaimana yang disebutkan dalam wesel tersebut.

  • International Money Order
Prinsip2 pembayaran yang diterapkan hampir mirip dengan sight draft namun perbedaannya ada pada kewajiban untuk memiliki saldo account pada bank korespondensi. Pada sight draft, bank yang akan menarik surat wesel harus memiliki saldo account yang bertindak sebagai drawer. Pada money order, keharusan memiliki saldo pada bank korespondensi tidak diperlukan.
  • Traveler Check
Yaitu instrumen pembayaran sejenis wesel yang diterbitkan oleh suatu bank yang memerintahkan pihak bank tersebut untuk memberikan pembayaran kepada seseorang yang menunjukkan check tersebut.
  • Personal Check
Yaitu check yang dikeluarkan oleh individu-individu yang memiliki saldo account di salah satu bank internasional.
  • Uang Logam atau Uang Kertas
Cara pembayaran perdagangan dengan menggunakan metode pembayaran tunai secara langsung ini sangat jarang terjadi. umumnya yang menggunakan pembayaran dengan mata uang hanyalah wisatawan internasional.
  • Telegraphic Transfer
Prinsip pembayarannya mirip dengan wesel namun bedanya hanya pada media penyampaian berita yang digunakan. untuk T/T, media penyampaian berita yg digunakan oleh bank adalah media telex atau kawat,sedangkan pada wesel umumnya menggunakan jasa kiriman pos. Tentunya eksportir menyukai pembayaran dengan caraT/T dibanding wesel, karena jangka waktu penerimaan berita pembayaran akan jauh lebih cepat.

Open Account (Pembayaran di belakang)
Yaitu, penjual mengapalkan terlebih dahulu barang yang dipesan oleh pembeli sebelum pembayaran baik sebagian atau keseluruhan diterima oleh penjual. dengan kata lain, penjual dan pembeli bersepakat mengenai penyelesaian proses pembayaran atas transaksi perdagangan internasional akan dilaksanakan oleh pembeli pada tanggal yang ditetapkan melalui jasa bank.

Consignment (Konsinyasi)
 Barangyang diperdagangkan masih berstatus milik eksportir dan sifatnya hanya dititipkan kepada importir untuk dipasarkan dinegara impor.

Collection 
Metode pembayaran dengan cara menitipkan dokumen komersial atau dokumen keuangan kepada pihak bank yang selanjutnya akan melakukan penagihan kepada importir di luar negeri. Ada 2 jenis metode yaitu:

1. Documentary Collection 
    untuk cara ini eksportir akan menyerahkan dokumen komersial dan dokumen keuangan segera setelah barang dikirim atau dikapalkan.
2. Clean Collection,  untuk cara ini eksportir hanya akan mnyerahkan dokumen keuangan tanpa disertai dokumen komersial.

Pihak-pihak yang Terlibat dalam Perdagangan Internasional

1. Eksportir

    Dalam kontrak perdagangan internasional, eksportir bertindak sebagai penjual (seller) yang di miliki barang-barang untuk di jual kepada importir. Eksportir seringkali hanya sebagai perantara penjualan atau sebagai kepanjangan tangan dari produsen ke konsumen.

2. Importir

    Dalam kontrak perdagangan internasional, Importitir bertindak sebagai pembeli (buyer) yang akan membayar nilai tertentu kepada penjual. Importir memiliki resiko dan tanggung jawab yang besar terhadap barang yang dipesan, resiko kerugian, kerusakan, keterlambatan dan manipulasi atau penipuan  harus di sigapi oleh importir.

3. Indentor

   Dalam kondisi-kondisi tertentu, ada peminat yang bukan berstatus importir yang melakukan order kepada importir terhadap suatu produk dari luar negeri. pihak tersebut biasa disebut Indentor

4. Unsur-unsur Pendukung

    -Bank Devisa, yaitu kelompok pendukung perdagangan internasional yang berkaitan dengan jasa pembayaran, perkreditan, jaminan dan transasksi keuangan lainnya.
 
  -Badan Usaha Transportasi, yaitu pihak yang berkepentingan terhadap pengangkutan baarang2 dalam rangka transaksi perdagangan internasional.

    -Maskapai Pelayaran, yaitu agen-agen kapal (pengangkut) yang mewakili kepentingan pemilik angkutan..

    -Perusahaan Asuransi, yaitu pihak-pihak yang menjamin resiko atas pengangkutan barang dari pihak penjual hingga diterima oleh pembeli.

    -Surveyor, yaitu pihak ketiga yang bersifat netral dan objektif yang dapat memberikan kesaksian atas mutu, kualitas, jenis, keaslian, kondisi, harga dsb.

    -Otoritas Kepabeanan, yaitu institusi pemerintah yang bertugas menjaga kepentingan masyarakat suatu negara serta berkepentingan terhadap pemungutan pajak2 dalam rangka perdagangan impor.

Alasan Terjadinya Perdagangan Internasional

Adanya perdagangan antar bangsa-bangsa di dunia merupakan suatu niscaya yang tak dapat di elakkan. Beberapa alasan terjadinya perdagangan internasional yaitu

1. Keterbatasan Sumber Daya
 
 kebutuhan dan keinginan manusia yang tak terbatas, di sisi lain sumber daya yang di gunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut cenderung terbatas. contohnya negara China dengan penduduk yang lebih dari satu milyar untuk memenuhi pasokan energi untuk industri agar negaranya tetap sejahtera yaitu dengan jalan melakukan perdagangan internasional, di karena kan sumberdaya alam China yang terbatas. Fakta menunjukkan bahwa perdagangan internasional telah menjadi tulang punggung bagi negara untuk meraih kemakmuran, kesejahteraan, dan kekuatan.

2. Pergeseran Selera
 
Dengan adanya globalisasi membuat warga dunia dengan mudah mengetahui apa yang terjadi di belahan dunia lain, jadi setiap ada hal yang baru seperti berita, peristiwa, dan hal-hal di suatu daerah, akan di ketahui dengan cepat oleh orang-orang dari belahan dunia yang lain, sehingga tak heran jika terjadi pergeseran selera karena tuntutan zaman , keinginan dan kebutuhan dari tiap individu itu sendiri. Contohnya yaitu makanan KFC, Mc Donald, sepatu Machbet, Vans, DC dsb yang di gemari kalangan muda mudi. dan tak sedikit dari mereka mengikuti tuntutan zaman demi gengsi tersendiri dan gaya hidup yang mulai mengarah ke kehidupan yang lebih modern.

3. Kemajuan Teknologi

    Amerika Serikat yang pada awal abad 20 unggul dalam penguasaan teknologi utamanya industri tekstil dan transportasi, yang mana berlangsung sampai berhentinya Perang Dunia II. AS sebagai pemenang berusaha memindahkan teknologi tekstil ke negara-negara yang kalah perang seperti Jepang. sementara itu AS lebih konsentrasi pada industri otomatif yang selanjutnya banyak temuan lainya.

4. Perbedaan Keunggulan yang di miliki Suatu Negara

   Karena tiap negara memiliki ciri khas sendiri,maka antar negara satu dengan lainnya mengadakan perdagangan internasional guna saling melengkapi apa yang belum atau masih minim di negara tersebut.